BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi adalah cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup dengan tujuan menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk kepentingan manusia.
Sebenarnya manusia sudah mengenal tentang pemanfaatan makhluk hidup sejak jaman dahulu. Namun mereka belum mengenalnya sebagai bioleknologi. Bukti tersebut dapat diperkuat dengan adanya bir, fermentasi anggur, pembuatan roti, yoghurt dan keju yang sudah diproduksi oleh manusia yaitu sekitar 3000 SM.
Berdasarkan proses dan alat yang dipergunakan dalam bioteknologi, maka terdapat dua jenis bioteknologi yaitu:
1. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan alat-alat sederhana dan tidak menggunakan prinsip rekayasa genetika. Produk-produk yang dihasilkan dari bioteknologi konvensional antara lain adalah tempe, tahu, bir, keju, oncom, yoghurt, kecap, sake, tuak, roti, tapai, dan lain-lain.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang sudah menggunakan alat-alat yang canggih dan juga disertai dengan rekayasa genetika. Umumnya teknik dalam bioteknologi modern ialah transfer gen atau pemindahan materi genetika dari satu organisme ke organisme yang lain untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Organisme yang memiliki materi genetik dari organisme lain disebut dengan makhluk hidup transgenik. Pemanfaatan bioteknologi modern diaplikasikan dalam hal pembuatan bibit unggul, pembuatan hormon, pemeliharaan lingkungan, kultur jaringan, kepentingan forensik, pembuatan antibiotik dan vaksin, dunia industri, dan lain-lain.
Disini,
Kami akan membahas salah satu hasil bioteknologi konvensional, yaitu
mentega.
A.
Pengertian Mentega
Mentega (Butter) adalah produk
berbahan baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau,
kambing, domba), dan juga mamalia besar lain seperti kuda, keledai
dan unta. Mentega dari bahan susu unta, biasa disebut minyak samin.
Meskipun minyak samin yang diproduksi di Indonesia, sebenarnya hanya
margarin dari CPO, yang diberi aroma minyak samin. Mentega dibedakan
dari margarin. Sebab margarin terbuat dari bahan minyak (lemak)
nabati (tumbuh-tumbuhan). Sementara mentega selalu terbuat dari susu,
yang merupakan lemak hewani. Namun demikian, masyarakat sering
menyebut margarin sebagai mentega.
Sebutan
ini tidak salah, sebab margarin adalah subtitusi mentega. Hingga
margarin juga disebut pula sebagai mentega sintetis atau mentega
tiruan. Meskipun sama-sama berbahan baku susu, mentega juga beda
dengan keju (cheese). Mentega adalah susu yang hanya diambil
lemaknya. Sementara keju dibuat dari seluruh bagian padat susu, yang
terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, gula, dan lain-lain. Ada
dua macam mentega. Mentega tawar, dan mentega asin. Mentega bisa
dikonsumsi langsung dengan roti, bisa pula sebagai bahan pencampur
kue, dan juga untuk menggoreng. Misalnya dalam menu udang goreng
mentega.
Mentega
sudah diproduksi sejak 8000 sd. 9000 tahun SM. di Mesopotamia
(sekarang Irak). Namun ketika mentega hanya dibuat dari susu kambing
dan domba. Sebab sapi baru dipelihara agak lebih kemudian. Saat ini,
India merupakan penghasil susu, sekaligus mentega terbesar di dunia.
Hasil susu segar India 91,4 juta ton per tahun. Separo dari hasil
susu itu diproduksi menjadi 1,4 juta ton mentega. Kadar air susu
sekitar 88%. Sementara kadar air mentega hanya 15%. Hampir seluruh
produksi mentega India, dikonsumsi sendiri. Hingga India juga
merupakan konsumen mentega terbesar di dunia.
Mentega
produksi Indonesia sudah masuk pasar swalayan, namun mentega impor
dari New Zealand juga masih ada. Mentega lokal yang beredar di
pasaran, merupakan produksi pabrikan. Sebenarnya mentega juga bisa
diproduksi dalam skala rumah tangga. Potensi produksi mentega ini ada
di Pengalengan (Jawa Barat), Boyolali (Jawa Tengah), dan Pujon (Jawa
Timur). Di tiga kawasan ini, susu hasil peternakan rakyat sering
tidak tertampung oleh pabrik. Belakangan ini, susu rakyat tersebut
juga tidak mampu bersaing dengan susu impor. Dalam kondisi seperti
ini, agroindustri mentega menjadi salah satu alternatif.
Prinsip
pembuatan mentega adalah mengambil lemak nabati susu berupa krim.
Karena tanpa threatment (pasteurisasi), selama pengumpulan, krim susu
ini akan menjadi masam, akibat gula susu berubah menjadi lactic acid.
Krim masam ini kemudian difermentasi dengan bantuan bekteri
Lactococcus dan Leuconostoc. Proses ini membuat mentega tradisional
beraroma sangat khas. Kadar air mentega tradisional, mencapai 30%.
Dalam proses pembuatan mentega secara modern, krim susu terlebih
dahulu dipasteurisasi, hingga tetap segar dan tidak menjadi masam.
Baru kemudian krim ini difermentasi dengan bantuan bakteri. Proses
ini dilakukan secara massal dalam industri modern.
Karena
mentega bisa diproduksi secara modern dan massal, maupun secara
tradisional dalam skala rumah tangga, maka komoditas ini potensial
untuk dikembangkan di sentra-sentra peternakan, yang jauh dari pabrik
susu kemasan. Selama ini yang menjadi kendala utama pengembangan
ternak sapi perah adalah, lokasinya harus berdekatan dengan pabrik
susu. Hingga pemilihan lokasi sentra peternakan sapi perah di
Pangalengan, Boyolali, dan Pujon, karena mempertimbangkan faktor ini.
Selain faktor ketinggian tempat yang cocok untuk sapi perah, yakni di
atas 1.000 m. dpl
Agroindustri
mentega juga bisa dikembangkan pada sentra peternakan kambing, domba,
dan kerbau perah. Selama ini domba, misalnya domba garut, Hampir
tidak pernah dimanfaatkan susunya. Yang sudah lazim diperah barulah
kambing, terutama kambing peranakan etawa (PE), dan kerbau, terutama
kerbau murrah. Hasil susu kambing PE ini juga masih dipasarkan dalam
bentuk segar. Padahal susu kambing, domba, dan kerbau, justru lebih
berpotensi untuk diolah menjadi mentega secara tradisional, dalam
skala rumah tangga, dibanding dengan susu sapi.
Kadar air susu sapi mencapai
87,8%, kambing 88,9%, domba 83%, dan kerbau hanya 81,1%. Protein susu
sapi 3,2%, kambing 3,1%, domba 5,4%, dan kerbau 4,5%. Kadar lemak
nabati susu sapi 3,9%, kambing 3,5%, domba 6%, dan kerbau 8%.
Karbohidrat susu sapi 4,8%, kambing 4,4%, domba 5,1%, dan kerbau
4,9%. Kandungan kolesterol susu sapi 14%, kambing 10%, domba
11%, dan kerbau hanya 8%. Kandungan lemak susu kambing, domba dan
kerbau, jelas lebih tinggi dibanding kandungan lemak susu sapi.
Hingga hasil mentega susu kambing, domba dan kerbau, akan lebih baik
dibanding susu sapi.
Sebaliknya kandungan kolesterol
susu kambing, domba dan kerbau, justru lebih rendah dibanding
kolesterol susu sapi. Hingga kualitas susu atau mentega kambing,
domba, dan kerbau, juga akan lebih baik untuk kesehatan, dibanding
dengan susu, dan mentega sapi. Potensi ini belum diketahui oleh para
peternak, masyarakat, bahkan juga pemerintah. Terutama pemerintah
daerah di sentra peternakan kambing, domba dan kerbau. Program
pengembangan agroindustri mentega, seharusnya segera dimulai, oleh
pemerintah daerah, dengan melibatkan Dinas Peternakan, Perindustrian,
dan sekaligus perdagangan.
Mentega
adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak
atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam
(NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80
persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga
ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium
benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang
terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi.
Banyak
zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan ini. Selain vitamin A
dan D ,juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3
dan omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk
menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan
sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan
protein.
Lemak
memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika dibandingkan dengan
proteindan karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat pada
mentega sangat rendah, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak
mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai butter fat.
Mentega
mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat.
Asam butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi,
juga dapat berperan sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker).
Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang yang memiliki
potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega
dapat memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .
B. Mikroorganisme
yang berperan
Mikroorganisme
atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut
juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan
ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Pembuatan mentega
menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis
dan
Lectonosto
ceremoris.Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman.Selanjutnya, susu diberi cita
rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
C.
Alat & Bahan
- Bahan baku : susu segar
- Alat & Bahan yang digunakan:
- mixer atau pengocok
- saringan
- mangkok / baskom
- spatula
- garam (bila ingin memberikan rasa asin)
D.
Cara Pembuatan
- Didihkan susu segar yang telah di siapkan. Lalu dinginkan susu di lemari es hingga menjadi 2 lapisan. Lapisan atas berupa bekuan (mirip krim) yang disebut kepala susu dan lapisan bawah merupakan cairan.
- Ambil kepala susu dari baskom tersebut dan pindahkan ke baskom yang lain.
- Kepala susu yang telah dipisahkan lalu dipasteurisasi (dipanaskan/treathment) pada suhu 700C selama 30 menit atau pada 800C selama 1 menit. Kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
- Tambahkan starter sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Biarkan pada suhu kamar hingga kepala susu menjadi asam (biasanya memerlukan waktu sekitar 6 jam) dan disimpan dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai -40C.
- Setelah dingin mixer dengan menggunakan adukan jenis balloon whisk.
- Tutup permukaan bowl mixer supaya cream tidak mengotori dapur kita saat dikocok
- Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 - 7 menit bila menggunakan mixer jenis heavy duty
- Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream
- Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan saringan yang bersih
- Pastikan bahwa semua cairan sudah turun dan terpisah dengan mentega
- Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan mentega dari campuran cairan sisa heavy cream
- Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil. aduk selama 2 menit.
- Bila kita ingin membuat jenis mentega yang asin, kita bisa menambahkan garam saat proses mengaduk ini berlangsung
- Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup dan siap digunakan
Keterangan:
- Sisa cairan hasil menyaring mentega tadi biasanya disebut buttermilk. Kita bisa menggunakan buttermilk untuk campuran bahan dalam membuat pancake, cupcake, dll. Jadi, sebaiknya kita simpan cairan tersebut dalam wadah tertutup dan taruh di lemari es.
E.
Kegunaan Mentega
Mentega biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai macam
jenis kue atau cake yang biasa kita nikmati sehari-hari.
F.
Manfaat & Kerugian
Bahan
dasar mentega dibuat dari susu yang sebelumnya telah diolah menjadi
krim susu. Manfaat mentega karena mentega mengandung vitamin yang
larut dalam lemak, misalnya vitamin K, E, D dan A. Biasa digunakan
untuk membuat kue, beraroma wangi dan rasanya lebih enak karena
dibuat dari susu hewani.
Keburukan
mentega karena mengandung lemak jenuh yang tinggi dan kolesterol,
pada satu sisi lemak jenuh bisa menaikan kolesterol LDL dan
kolesterol HDL, namun tak cukup banyak untuk mengimbangi efek negatif
kolesterol LDL. Maka sebaiknya membatasi konsumsi lemak jenuh,
maksimal 7 persen dari asupan kalori setiap hari, atau jika dihitung
dengan program diet 2.000 kalori, maksimal 15 gram konsumsi lemak
jenuh atau berkisar 2 sendok makan saja. Mentega satu sendok makan
mengandung sekitar 7 gram lemak jenuh.
Keburukan
mentega lainnya adalah kandungan kolesterol didalamnya, satu sendok
makan mentega mengandung sekitar 30 mg kolesterol. Untuk menghindari
timbunan lemak yang berakibat buruk bagi sirkulasi darah, jantung dan
otak, sebaiknya asupan kolesterol kedalam tubuh tak lebih dari 200
mg/hari.
Nice artikel gan.. Sangat membantu...
BalasHapussaklarcucok.blogspot.com
Masih Sering kalah main Poker Online?Ingin gampang menang? Masih Bingung Bossku Cari BO Poker Yang Aman & Terpercaya ??
BalasHapusDi sinilah tempatnya MEJAONLINE, Agen Poker Dengan Tingkat Kemenangan yang Paling Besar.
Dengan Server IDN Yang Ternama Situs Taruhan Judi poker Paling Rekomendasi Banget Niih Teman-teman ?? !!!
- BONUS PERDANA NEW MEMBER :
DEPO 50RB MENDAPATKAN 10RB
DEPO 100RB MENDAPATKAN 20RB
DEPO 250RB MENDAPATKAN 30RB
DEPO 500RB MENDAPATKAN 40RB
DEPO 1JUTA MENDAPATKAN 50RB
- BONUS TURNOVER 0.4% SETIAP HARI SENIN
- BONUS REFFERAL 20 % DI BAGIKAN SETIAP HARI KAMIS
INFO LEBIH LANJUT :
LINK : www.mejaonlinezz. com
LINK : www.mehaonlinezz. net
WA : +855-1679-8223
Poker Online Tercepat
Poker Online Terbaik
Ceme Online
Domino QQ
Poker Online Indonesia
Jika menggunakan yakult dan susu uht, gmna cara membuatnya?
BalasHapus